KARO TEMPOE DOELOE

Senin, 11 Oktober 2010

Jalan Rusak Menahun 'Kolam Pancing Mini"

Kolam Pancing Pemko Medan Telah Dibuka Selama bertahun-tahun Lokasi : Sp.Melati - Tanjung Anom. Banyak Masyarakat yang sudah tau dan menanyakan solusi dari pemerintah akan tetapi keadaannya " Tetep"...

Masih lekat diingatanku, semasa kecil dulu ± 20 tahun yang lalu aku telah menginjakkan kaki di kota medan,tepatnya di Tikungan ke-2 ± 500 Mtr dari Pajak Melati menuju Tj.Anom, Memang tidak dapat dipungkiri bahwa telah banyak kemajuan didaerah tanjung sari dan sekitarnya,beberapa waktu yang lalu daerah ini masih sangat biasa-biasa saja, tetapi dalam kemajuannya itu ada saja hal-hal membuatnya belum terbebas dari Kesempurnaan, dan bahwa memang tidak akan ada yang sempurna, akan tetapi alangkah janggalnya kota medan metropolitan yang sudah sangat modern ini, masih saja menyisakan jalan yang kurang menyenangkan untuk dilalui seperti inilah realitanya (Diambil dari Beberapa Spot)
,









Kiranya Pemerintah Kami Yang Budiman Segera Mengambil Kebijaksanaan Untuk mengatasi Masalah Ini
Selengkapnya...

Senin, 04 Oktober 2010

Teh ndu Kang !!!
Asal dari sebagian besar photo2 orang karo jadul'
by Barlen R Munthe
ini scan dari kartupos jadul periode sebelum thn 40-an dan katanya

waktu jaman zending dulu juga banyak dicetak kartupos gambar-gambar orang/tanah batak. Sebagian ada yang dijual dan dibagi-bagikan. Ada beberapa kartu pos yg diterbitkan oleh Rheinische mission dan juga private/toko buku, kebanyakannya dari photo asli terus dicetak menjadi kartupos. demikian infonya.Bujur. Selengkapnya...

Jumat, 28 Mei 2010

SBY Bangga Dengan Karo




Bhineka Tunggal Ika ala' SBY Selengkapnya...

Aron Tukur 2

Eksistensi "Penceng" Ditengah Pro-Kontra dan berbagai opini masyarakat Karo

Pada Detik ini juga maraknya order bagi para penceng (Aron Bayaran-Red) tidak terlepas juga dari menurunnya tingkat kesadaran berbudaya dari masyarakat karo ( Kalak Karo), adapun problema ini timbul dan mulai membudaya sampai saat ini tidaklah terlepas dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya
Beberapa alasan yang mungkin mendasar sejauh yang kita lihat antara lain ; seperti
1. Faktor keengganan dari para kawula muda karo ( Singuda-nguda ras anak perana) untuk turut berpartisipasi secara total, itupun dengan berbagai alasan yang diberikan . menurut beberapa orang yang saya tanyakan antaralain menyatakan bahwa; tidak tau nari'' ( Menari tarian tradisional resmi), alasan lain sibuk melayani tamu,kedatangan kerabat pacar dll alasan mereka. tapi terdapat sebuah kesimpulan disana bahwa kawula muda karo saat ini telah mengalami degradasi Budaya, kepedulian,dan berimbas langsung menjadi pemicu degradasi mental".
2. Faktor Konsistensi dari lembaga-lembaga adat sebagai tameng terkuat yang paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. karena sejujurnya lembaga tersebut memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam rangka posisi mereka sebagai penjagagawang budaya.
3. Peranan pemerintah dalam hal ini instansi yang terkait langsung dengan konsentrasi Budaya.
Tapi kita memang tidak menutup mata kepada keadaan bahwa keberadaan organisasi budaya,LSM budaya,paguyuban -paguyuban adat lainnya, mereka ini hanya terkonsentrasi pada hal yang khusus yag berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan yang telah digariskan dan cenderung lupa pada hal yang bersifat lebih umum untuk kepentingan budaya karo secara keseluruhan. Selengkapnya...

Aron Tukur???

pelesetan" Budaya kita
Pada masa sekarang ini,terdapat banyak sisi-sisi kebudayaan kita yang seyogyanya adalah sangat sakral,seiring dengan perkembangan jaman menjadi semakin terkikis nuansa kesakralannya,banyak faktor yang menjadi latar belakangnya.
Adapun beberapa diantaranya yang menjadi contoh yang sngat kontras didepan mata kita, misalnya Perilaku adat kita dalam tarian budaya "Landek-Red" Pada saat ini pelesetan budaya landek sangat kental di depan mata kita, contoh kongkrit adalah Pelaksanaan ritual landek lima-serangkai,kebiasaan 'landek' dengan menggunakan Kampuh, banyak terlihat sekarang ini dengan tidak menggunakan kampuh'pun sepertinya telah menjadi hal yang sudah biasa bahkan telah dimaklumkan dibeberapa tempat diseputaran taneh karo simalem. Kebiasaan yang baru juga telah muncul yakni penggunaan jasa "Penceng"Aron Tukur-Red dalam perayaan pesta tahunan/ Kerja tahun,memang sebuah kenyataan yang sangat miris" tetapi gejolak itu makin hari makin mendarah daging bagi banyak kalangan,bahwa tanpa penceng'sebuah pesta budaya kerja tahunan itu terasa kurang sreg" rasanya.Pro-kontra mengenai hal ini jelas-jelas ada dimasyarakat kita baik itu dikota maupun masyarakat kita yang ada di" Kuta"
Tetapi bagaimanapun itu, Penggunaan penceng tetaplah sebuah hal yang sekali lagi membuat 'Marwah" perdadaban Kita kalak karo menjadi terpinggirkan, memang sebuah kenyataan ini membuat kita tanpa sadar telah menggeleng-gelengkan kepala, tapi kerikil-kerikil ini harus segera kita angkat dari tempatnya berada saat ini
Mari berjuang"
Salam Mejuah-juah akhir kata
Serbu.......u Penceng.......... Selengkapnya...

Renungan Hari Ini

Renunganku
“Pelajaranku”


“Jadikanlah Hari Ini Adalah Hari Terakhir Buatmu”

“Ketika Aku Menghadapi Musibah Disana Aku Sadari Betapa Rapuhnya Hidup”

“Didalam Kehidupan Ini Terkadang Tidak Kita Sadari Bahwa Setiap Detik Dari Hidup Kita Mungkin Saja Adalah Hari Terakhir Kita”

“Segeralah Berubah, Lebih Cepat Lebih Baik”

“Ingatlah Bahwa Uang Bukanlah Segalanya Dan Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain Karena Uangmu Saat Ini”

“Ketika Cinta Dan Kasih Sayang Terkikis Hanya Karena Persoalan Kehidupan, Harta Ataupun Tahta Disanalah Kamu Sudah Membuang Cinta Kesudut Yang Paling Hina” Selengkapnya...