KARO TEMPOE DOELOE

Jumat, 28 Mei 2010

Aron Tukur 2

Eksistensi "Penceng" Ditengah Pro-Kontra dan berbagai opini masyarakat Karo

Pada Detik ini juga maraknya order bagi para penceng (Aron Bayaran-Red) tidak terlepas juga dari menurunnya tingkat kesadaran berbudaya dari masyarakat karo ( Kalak Karo), adapun problema ini timbul dan mulai membudaya sampai saat ini tidaklah terlepas dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya
Beberapa alasan yang mungkin mendasar sejauh yang kita lihat antara lain ; seperti
1. Faktor keengganan dari para kawula muda karo ( Singuda-nguda ras anak perana) untuk turut berpartisipasi secara total, itupun dengan berbagai alasan yang diberikan . menurut beberapa orang yang saya tanyakan antaralain menyatakan bahwa; tidak tau nari'' ( Menari tarian tradisional resmi), alasan lain sibuk melayani tamu,kedatangan kerabat pacar dll alasan mereka. tapi terdapat sebuah kesimpulan disana bahwa kawula muda karo saat ini telah mengalami degradasi Budaya, kepedulian,dan berimbas langsung menjadi pemicu degradasi mental".
2. Faktor Konsistensi dari lembaga-lembaga adat sebagai tameng terkuat yang paling dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. karena sejujurnya lembaga tersebut memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam rangka posisi mereka sebagai penjagagawang budaya.
3. Peranan pemerintah dalam hal ini instansi yang terkait langsung dengan konsentrasi Budaya.
Tapi kita memang tidak menutup mata kepada keadaan bahwa keberadaan organisasi budaya,LSM budaya,paguyuban -paguyuban adat lainnya, mereka ini hanya terkonsentrasi pada hal yang khusus yag berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan yang telah digariskan dan cenderung lupa pada hal yang bersifat lebih umum untuk kepentingan budaya karo secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar